I've been there too

Sore ini, aku membaca sebuah thread tentang "Acts of Love"

"Selalu bertanya tentang hari kita, seberapa pun sibuknya dia"
"Selalu menyempatkan diri menghubungi seberapa pun padatnya kegiatan dia"
"Inisiatif bawa sesuatu untukku"
"Kalau ga bisa punya anak, kita berdua aja sampai tua"
"Aku mencintaimu karena kekuranganmu"
"Seberapa buruk pun kamu, asal kamu ga selingkuh, gpp"
"Seharusnya aku kenal kamu lebih cepat"
dst...

Saat itu, senangnya bukan main. Mungkin memang salah hati, yang terlalu mudah berharap, membayangkan. Masa depan bersama orang yang 'katanya' mencintaimu.

Meskipun sudah lama, rasanya, luka itu masih hangat.
Ketika semuanya dibalikkan.

"Seandainya aku ga kenal kamu"
"Aku menyesal bertemu denganmu"
"Kamu adalah sumber masalah hidupku"
"Hidupku kacau sejak bertemu denganmu"
"Harusnya aku ga ngelakuin semua ini untukmu"
"Seharusnya aku tidak berkorban sepayah ini"

Tidak ada yang ingin mengingat itu semua.
Tidak ada.
Tidak satu pun.

Tapi semuanya terukir.
Aku harus bagaimana.

I've been there too.
I've heard all of that too.


Komentar