Mawar kuning

Andri

1 April 2014
Dia datang.
Harus, Ndri! Harus kamu coba! Kamu bisa!
Aku menggenggam tasku erat. Kau bahkan tidak bisa membayangkan betapa beratnya tas hitam ini. Betapa beratnya setangkai mawar ini. Saking beratnya aku bahkan tidak sanggup untuk mengeluarkannya dengan keren dan memberikannya pada Ami.
Oh, tidak! Dia melihat!
"Hai, Andri!" Dia menepuk pundakku.
"Hai, Mi" Tanganku kaku.
"Duluan ya.." Dia pamit.

Ami berlalu pergi dengan sepedanya



Apa dia melihatnya?




7 April 2014

Ami datang. Eh. Siapa cowok itu?
"Hai, ndri. Udah di perpus aja, "
"Iya, hehe" Siapa dia?
"Oiya, ini kenalin Tegar. Temen sekolahku, katanya pengen belajar bareng" kata Ami, memahami arah tatapan mataku.
"Andri"
"Tegar. Sering kesini?"
"Iya"
"Wah, asik ya kalo punya temen belajar. Kedepannya aku ikut terus ya" katanya gembira. Cih! Jangan harap kamu bisa merebut Amiku.
"Aku mau ambil minum, Ami mau titip?"
"Emm boleh deh, yang biasa 1 ya. Tegar ga pesen?"
"Nanti aja deh,"
"Oke"
Haa. Jangan harap menang tanpa usaha ya, Tegar. 
Aku menuju kafetaria, memesan 2 botol frestea dingin dan pergi ke toko bunga seberang. Membeli seikat mawar kuning, lalu menuju sepeda Ami. Meletakkannya dikeranjang sepeda Ami.

14 April 2014
Ami datang. Tegar datang lagi. Mereka tertawa bersama. Siang ini tidak menyenangkan lagi.
"Wah, Andri sudah disini" Iyalah! Aku kan nunggu Ami. 
"Andri emang rajin banget, Gar. Hahaha."
      Jam 15.15 WIB. Adzan Ashar.
"Ami, aku sholat dulu ya, bisa titip tas?"
"Oke"
"Eh, Ndri. Bareng dong,"
Aku mengangguk.
Ada apa dia pengen bareng?
Kami jalan bertitian menuju musholla yang disediakan. Tempatnya berada dibelakang perpus, jadi pengunjung harus berjalan memutar. Cukup jauh lah.
"Eh, Ndri. Aku pengen tanya deh,"
"Apaan?"
"Ami tu suka nya apa ya?"
"Maksudnya?"
"Yaa, barang yang paling Ami suka apa ya?"
Ngapain kamu tanya-tanya!?
"Ya mana aku tau, Gar. Kamu tanya aja sama Ami"
"Yah, nanti ketahuan dong ntar mau ngasih apa"
"Emang kamu mau ngapain?"
"Ngasih kado lah, kan bentar lagi Ami ulang tahun. Kamu ga tau?"
Taulah, Gaaaaar. Please. Momen itu yang paling gue tunggu-tunggu.
"Kamu mau ngasih apa?"
Pengen tau aja lu Gar, kita kan saingan.
"Belum tau, haha"
"Eh, Ami udah punya pacar belum?"
Deg. What!!??
"Hmm?"
"Dia udah punya pacar belum?"
"Udah, mungkin.."
Kami pun berwudhu.

21 April 2014. Ulang Tahun Ami.
Ami datang. Yes!! Tegar ga ikut.
"Hai, Ami" tanyaku riang.
"Hai, Ndri. Sampingmu kosong?" Ah, iya. Aku lupa nyingkirin tas.
"Kosong kok,"
Ami duduk disampingku.
"Tegar mana?"
"Oh, dia lagi ada ekskul Ndri"
"Oh.."
Ami menatapku sebentar. Alihkan, Mi! Alihkan! Jantungku kayak mau copot..
"Kamu lagi seneng ya Ndri?"
"Nggak kok, biasa aja, hehe"
"Kamu aneh deh, hahaha"
Jam 16.30
"Ami kapan mau pulang?" tanyaku.
"Emm, sekarang aja deh, hehe. Tunggu dong" Aku selalu disampingmu, Ami..
Kami jalan bertitian menuju tempat parkir sepeda. Kami berjalan sambil ngobrol, sesekali bercanda ditengah jalan. Aku hampir saja terpeleset.
Kami sampai dipintu depan.
"A.."
"Ami" Tegar tiba-tiba muncul ditengah perbincangan kami. Ami memandang kami bingung.
"Ya?" Aku dan Ami bersitatap.
"Ami bisa tutup mata? Aku punya kejutan" Tegar tersenyum.
Ami menutup matanya.
"Habis 1,2,3 kamu baru boleh buka mata yaa"
"Oke"
Apa ini? Situasi apa ini? Apa yang harus kulakukan?
Ingin sekali aku menjerit.
"1,2,3!!"
Ami membuka mata.
Tidak mungkin.
Ami tersenyum. Dia terpesona.
Seluruh halaman perpus dipenuhi dengan mawar kuning. Semua orang memegang seikat mawar. Mereka semua menyanyikan selamat ulang tahun. Dan Tegar. Dia membawa seikat mawar yang paling besar. Berlutut pada Ami.
"Selamat ulang tahun, Ami"
"Tegar.."
"Kamu.. mau jadi pacarku?"
Ami diam. Ami menatapku. Meminta pendapat. Apa yang harus kulakukan? Aku harus mencegahnya!!!
"Ikuti kata hatimu, Mi.." Kata-kata apa ini!??
Ami menatapku sedih. Kenapa Mi?
"Iya.."
Lidahku kelu.


Flash Fitcion ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 darihttps://m.facebook.com/nulisbukudotcom Facebook dan Twitter @nulisbuku

Komentar